Friday, October 19, 2012

Daftar Istilah Fotografi: L - R

daftar istilah fotografi
Daftar Istilah atau Glossary atau Glosarium dalam Fotografi ini dibuat berdasarkan abjad yang dibagi menjadi 4 (empat) page atau laman, yaitu:  A - D  |  E - K  |  L - R  |  S - Z.

Tentunya perbendaharaan istilah dalam Glosarium ini  masih sangat minim, namun akan terus saya perbaharui. Kami sangat berterima kasih jika ada tambahan istilah lain dari para pembaca Pehobi Fotografi. Silahkan tambahkan pada ruang Komentar untuk istilah lain yang belum ada atau perbaikan penjelasan untuk istilah yang sudah ada. Semoga bemanfaat.


L
  • Lens / Lensa - Dalam fotografi, lensa merupakan alat vital dari kamera yang berfungsi memfoukuskan cahaya hingga mampu membakar medium penangkap (pada kamera film) atau sensor gambar (pada kamera digital). Suatu unit lensa terdiri atas beberapa lensa dengan jarak tertentu yang bisa diatur sehingga menghasilkan ukuran tangkapan gambar dan variasi fokus yang berbeda. Di bagian luar biasanya ditempatkan cincin (ring), yaitu cincin panjang fokus (focal length ring) untuk lensa variabel, cincin diafragma (aperture ring) dan cincin fokus (focus ring).
  • Lense Blade -  bagian dari lensa untuk menentukan besar-kecilnya nilai bukaan lensa (aperture); umumnya menggunakan mekanisme yang terbentuk dari beberapa keping metal atau plastik (blade) dengan cara membuka dan menutup membentuk lubang aperture pada lensa.
  • Lens Cap - yaitu tutup lensa, yang berfungsi untuk melindungi lensa dari debu saat tidak digunakan.
  • Lens Hood - Lens hood atau tudung lensa, selain untuk melindungi lensa dari benturan langsung, juga berfungsi untuk mencegah agar cahaya tidak mengenai elemen lensa bagian depan secara langsung yang dapat mengurangi kontras dan menyebarkan flare.
  • Lens Mount - yaitu bagian dari kamera tempat menempelnya lensa, yang memungkinkan sebuah kamera untuk berganti lensa yang sesuai dengan dudukan (mount) pada kamera.
  • Kit Lens / Lensa Kit - yaitu lensa standar dari pabrikan yang menjadi bagian unit kamera yang dipasarkan (contoh yang umum adalah lensa kit 18/55mm f/3.5-5.6)
  • Landscape Photography - pengertian sederhananya adalah fotografi dengan objek pemandangan alam. Walau kadang disertai dengan objek lain seperti manusia, hewan atau bangunan, namun tetap pada fokus utamanya adalah pemandangan alam.
  • Large Format Camera - Kamera dengan format besar yang ukurannya lebih dari 4x5 inchi (102x127mm), sehingga dapat menghasilkan kualitas cetak yang sangat bagus dengan ukuran yang sangat besar. Biasanya digunakan untuk pemotretan yang lebih khusus seperti foto udara dan foto arsitektur dari jarak dekat tanpa menimbulkan (meminimalkan) distorsi.
  • Long Exposure - long exposure mengacu pada kecepatan rana (shutter speed) dengan kecepatan yang cukup lama (slow speed) yang mempengaruhi berapa lama lensa terbuka (aperture) untuk menangkap cahaya yang akan dikirim ke sensor gambar pada kamera. - Lihat juga keterangan eksposure.
  • Lomografi -  Lomografi adalah salah satu bagian fotografi analog yang menggunakan kamera khusus, yaitu kamera LOMO (Leningradskoye Optiko-Mechanichesckoye Obyedinenie - penggabungan mekanis optik leningrad). Lomo merupakan sebuah pabrik lensa di St. Petersburg, Rusia yang memproduksi lensa untuk alat-alat kesehatan, alat persenjataan, dan juga lensa kamera. Di Austria, pabrik tersebut menjadi inspirasi untuk produk-produk fotografi, dengan merek dagang Lomographische AG. Kamera lomografi merupakan kamera analog yang masih menggunakan film gulung. Orang-orang yang menyukai lomografi dan menggunakan kamera LOMO disebut sebagai "lomografer".
M
  • Macro Lens / Lensa Makro - lensa khusus untuk fotografi makro
  • Macro Photography - yaitu fotografi dengan objek foto yang sangat dekat untuk mendapatkan detil yang yang tinggi. Fotografi makro biasanya memiliki rasio 1:1 yaitu besar gambar yang dihasilkan sama dengan objek aslinya.
  • Manual Mode - merupakan salah satu pilihan pengaturan pada kamera DSLR, pada mode manual ini kita akan mengontrol/mengatur nilai bukaan lensa (aperture) dan kecepatan rana (shutter speed) sepenuhnya. - Lihat juga keterangan Aperture dan Shutter.
  • Medium Format Camera - kamera jenis ini kerjanya mirip dengan SLR namun dengan ukuran film yang lebih besar yaitu 120mm. Dengan ukuran film tersebut maka pembesaran yang dihasilkan akan lebih baik dari daripada penggunakan film 35mm. Kamera jenis ini biasanya digunakan pada pemotretan still life (benda tidak begerak), model, ataupun untuk keperluan bisnis seperti iklan dana majalah yang membutuhkan hasil cetak gambar yang besar.
  • Metering - dalam fotografi, metering adalah proses pengukuran cahaya. Pada kamera digital (khususnya) sudah tersedia pilihan untuk pengaturan metering ini (matrix, centre weight dan spot).
  • Monopod - fungsi monopod hampir sama dengan tripod, namun monopod hanya memilik satu kaki jadi kita masih harus tetap memegangnya. Monopod biasanya digunakan hanya untuk menghindari getaran secara vertikal. - Lihat juga keterangan Tripod.
N
  • Neutral Density (ND), Filter - filter ini berfungsi untuk mengurangi cahaya yang masuk saat kita menggunakan nilai bukaan lensa (aperture) yang besar di lingkungan cahaya (ambeint light) yang terang di luar ruangan. Selain itu ND juga efektif saat kita ingin menggunakan kecepatan rana (shutter speed) yang sangat lambat (seperti untuk merekam gerak air) di kondisi cahaya yang agak terang.
  • Night Mode - dalam fotografi (khususnya digital), night mode adalah salah satu fungsi otomatis dari kamera digital yang digunakan ketika kita akan mengambil foto pada kondisi minim cahaya (low-light) atau pada malam hari. Pada night mode ini biasanya kamera digital akan mengatur kecepatan rana (shutter speed) lebih lambat dan akan mengaktifkan lampu kilat pada kamera (built-in flash).
O
  • Off-shoe - istilah ini berkenaan dengan istilah lampu kilat / flash yang digunakan di luar kamera yang biasanya dihubungkan dengan suatu sistem wireless trigger atau kabel, cara seperti ini dikenal juga dengan teknik Strobist. - Lihat juga keterangan strobist.
  • Optical Zoom - atau zoom optik adalah pembesaran yang dibuat oleh lensa. Pembesaran jenis ini adalah "true zoom" atau pembesaran yang sebenarnya dan tidak mempengaruhi kualitas gambar.
  • Over-exposure - dalam fotografi, over-exposure merujuk pada hasil foto yang terlalu terang (over-exposed image) atau tampak putih (washed-out). Hal ini umumnya terjadi saat kamera digital memotret terlalu banyak cahaya pada subjek atau karena pengaturan antara kecepatan rana (shutter speed), nilai bukaan lensa (aperture) dan ISO yang tidak tepat dengan kondisi pencahayaan di lingkungan (ambeint light) sekitar objek foto. - Lihat juga keterangan shutter speed, aperture, ISO dan ambeint light.
P
  • Panning Photography - panning merupakan salah satu teknik dalam fotografi untuk memberikan kesan gerak. Pada teknik panning ini objek utama (fokus) nya adalah benda bergerak, dengan latar belakan (background) blur. Dari berbagai referensi, untuk menghasilkan foto panning, pengaturan kamera biasanya pada kecepatan rana (shutter speed) rendah 1/15-1/40s dan nilai bukaan lensa (aperture) sempit f/11-f/22.
  • Panoramic Photography - yaitu foto dengan bidang panjang memanjang (lanscape), seringkali merupakan gabungan beberapa foto dengan menggunakan peralatan atau software khusus. Dikenal juga dengan forografi format lebar (wide-angle). Meskipun tidak ada pemisahan kategori secara khusus antara "wide-angle" dan fotografi panorama, "wide-angle" biasanya mengacu pada jenis lensa, tapi jenis lensa ini tidak selalu menghasilkan gambar panorama.
  • Point and Shoot Camera - ini merupakan jenis kamera yang paling sederhana. Sesuai namanya kamera ini dapat digunakan dengan sesederhana "point" dan "shoot", arahkan dan ambil foto, tidak ada pengaturan secara khusus.
  • Portrait Photography - fotografi potret atau potraiture adalah fotografi dengan objek orang atau sekelompok orang yang menampilkan ekspresi, kepribadian dan suasana subjek. Fokus utama portrait biasanya adalah wajah seseorang.
  • Prime Lens - Lihat keterangan Fixed-lens
  • Prosumer Camera - istilah "prosumer" merupakan gabungan PROfessional dan conSUMER. istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Marshall McLuhan dan Barrington Nevitt dalam buku mereka "Take Today" (hal.4) 1972. Selain mempunyai kesamaa dengan kamera poket dalam hal point and shoot, kamera prosumer juga memiliki beberapa fitur seperti halnya DSLR, yaitu pengaturan untuk kecepatan rana (shutter speed), nilai bukaan lensa (aperture), ISO dan juga pilihan untuk format RAW image. Beberapa contoh kamera prosumer: Canon powershoot S3 IS & Nikon P90.  
  • Point of Interest (POI) -  terjemahan bebasnya adalah "titik yang menarik", yaitu lokasi titik tertentu yang memungkinkan seseorang menemukan hal yang menarik pada sebuah foto, atau singkatnya adalah objek utama dari sebuah foto.
Q
  • N/A - belum ada, silahkan tambahkan di ruang Komentar untuk istilah dan pengertian untuk awalan abjad Q ini.
R
  • RAW file - yaitu file dengan data mentah atau format asli dari hasil proses kerja Sensor gambar pada digital processing (kamera DSLR). Sebagian besar aplikasi pengolahan foto tidak dapat membuka dan memproses file dalam format RAW. Karena itu harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam format yang umum seperti JPEG atau TIFF. Aplikasi konversi ini biasanya sudah tersedia pada kamera DSLR. Berbeda merek berbeda pula ekstensi file RAW; CRW untuk Canon EOS, NEF untuk Nikon, ARW untuk Sony dan ORF untuk Olympus.
  • ROL (Ray of Light) - ROL atau Ray of Light jika di terjemahkan secara bebas adalah berkas sinar pada hasil foto yang tertangkap oleh sensor kamera. Berkas sinar ini bisa didapat secara alami dari sinar matahari dan sinar buatan dari lampu atau lighting. Lihat artikel Cara membuat efek ROL pada foto dengan Photoshop.
  • Red-eye Reduction - merupakan salah satu fitur dalam kamera untuk meminimalkan atau menghilangkan mata merah (red-eye) pada hasil sebuah foto. Red-eye merupakan suatu fenomena dimana mata manusia akan terlihat bersinar merah pada hasil foto, hal ini disebabkan akibat lampu kilat pada kamera (built-in flash) yang jaraknya terlalu dekat dengan lensa kamera.
  • Reflector - yaitu permukaan yang dapat memantulkan atau mencerminkan gelombang cahaya. Dalam fotografi, reflektor berperan penting dalam pengkondisian pencahayaan (lighting) terutama dalam ruang studion foto.
  • Reverse-Ring - yaitu alat bantu yang fungsinya untuk menyatukan badan kamera dengan lensa yang dibalik. Mekanisme membalik lensa ini fungsinya agar lensa bisa digunakan untuk pemotretan makro dengan kualitas lensa (hampir) setara dengan kualitas lensa khusus makro.
  • Rule of Thirds - dalam dunia fotografi, rule of thirds atau aturan sepertiga (1/3) bagian adalah pedoman bagaimana caranya untuk memposisikan objek 1/3 bagian dalam foto agar lebih enak dilihat. Aturan ini mungkin memang lebih tepat disebut sebagai pedoman, karena tidak selamanya penempatan objek 1/3 bagian foto ini enak untuk dilihat, bergantung juga dari objek dan hasil foto yang dihasilkan oleh fotografer.

Lihat juga istilah lain berdasarkan kelompok abjadA - D  |  E - K  |  L - R  |  S - Z

Kami sangat berterima kasih jika ada tambahan istilah lain dari para pembaca Pehobi Fotografi. Silahkan tambahkan pada ruang Komentar untuk istilah lain yang belum ada atau perbaikan penjelasan untuk istilah yang sudah ada. Semoga bemanfaat.
Source: dari berbagi sumber

No comments:

Post a Comment